Museum Majapahit

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small; line-height: 115%;">Museum Majapahit berdiri diprakarsai <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>oleh Bupati Mojokerto RAA Kromojoyo Adinegoro dan seorang arsitek Belanda Henry Maclaine Pont. Pada tanggal 24 April 1924 bupati dan arsitek ini mendirikan Oudheeidkundige Vereeneging Majapahit (OVM). Yaitu, suatu perkumpulan yang bertujuan untuk meneliti<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>peninggalan Kerajaan Majapahit. Lokasinya menempati sebuah rumah di Jl Raya Jurusan Mojokerto – Jombang KM 13. </span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small; line-height: 115%;">Mengingat banyaknya benda peninggalan Majapahit, maka direncanakanlah dibangun sebuah museum yang direalisasi tahun 1926.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Pada tahun 1942 museum ditutup karena Maclain Pont ditawan Jepang. Sejak itu museum bisa berpindah-pindah penanganan yang akhirnya dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur hingga sekarang. Tugas kantor tersebut tidak hanya melestarikan benda peninggalan Kerajaan Majapahit saja, tetapi juga seluruh benda kuno di wilayah Jawa Timur. </span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small; line-height: 115%;">Untuk itu museum dipindahkan ke tempat yang lebih luas yakni di sebelah selatan Kolam Segaran. Sekitar 2 km dari tempat semula. Pada tahun 1999 koleksi prasasti peninggalan RAA Kromojoyo Adinegoro dipindahkan dari gedung Arca ke Museum Trowulan. Sehingga koleksi museum semakin lengkap. Saat ini Museum Trowulan dinamakan Museum Majapahit. Sebelumnya sempat dinamakan Pusat Informasi Majapahit.</span></span></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-dqeozZVVb06Jwh-2esIwIph4mwsxBqIbwKykJolG1b21qasVYVxoPN5-TIO5yBgsXW0HFaBTR-Bam68gC1eqfpiUHpacY-hghhPyab7NnjHty30XD_eFsgzLVpTcK1aW7j2yqizNR0I/s1600/ok-museum-majapahit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-dqeozZVVb06Jwh-2esIwIph4mwsxBqIbwKykJolG1b21qasVYVxoPN5-TIO5yBgsXW0HFaBTR-Bam68gC1eqfpiUHpacY-hghhPyab7NnjHty30XD_eFsgzLVpTcK1aW7j2yqizNR0I/s400/ok-museum-majapahit.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di museum inilah berbagai peninggalan Mojopahit bisa kita lihat dan pelajari.</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div>

Museum Majapahit

Museum Majapahit berdiri diprakarsai  oleh Bupati Mojokerto RAA Kromojoyo Adinegoro dan seorang arsitek Belanda Henry Maclaine Pont. Pada tanggal 24 April 1924 bupati dan arsitek ini mendirikan Oudhe…

Baca selengkapnya »

Mahavihara Majapahit atau Patung Budha Tidur

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mahavihara Majapahit merupakan bangunan baru yang dibangun di era modern. Jadi, mahavihara ini bukan termasuk bagian dari peninggalan Kerajaan Majapahit. Namun, tempat ini menjadi populer di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Trowulan, karena di tempat ini ada patung Budha Tidur terbesar di Indonesia, bahkan terbesar ketiga di dunia. Setelah Thailan dan Nepal.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Patung Budha Tidur yang ada di Desa Bejijong Kecamatan Trowulan ini berwarna keemasan ini memiliki panjang 22 meter dengan lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Patung ini dibuat di tahun 1993 oleh </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> YM Viryanadi Maha Tera. </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pembuatannya menggunakan bahan beton yang dipahat oleh<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>perajin patung asal Trowulan. Patung ini menggambarkan wafatnya sang Buddha, Siddharta Gautama dalam kondisi tertidur. Patung ini ada di komplek Maha Vihara Majapahit.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <br /> <span style="background: white;">Di bawah bagian patung terdapat relief-relief yang menggambarkan kehidupan Buddha Gautama, hukum karmaphala dan hukum tumimbal lahir. Tak jauh dari patung Buddha terdapat kolam air yang ditumbuhi tanaman teratai yang melambangkan kehidupan sang Buddha dan ajaran Agama Buddha.</span></span></div> <div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0mm; text-align: justify;"> <span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Selain Patung Buddha Tidur, di dalam kompleks juga terdapat vihara yang dapat digunakan untuk sembahyang oleh umat Buddha yang sedang berkunjung yakni di Sasana Bhakti. Di salah satu sudut kompleks, kita juga dapat menemukan miniatur Candi Borobudur dan patung-patung Buddha berukuran lebih kecil dalam berbagai sikap.</span></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvrVSSfjWlgnF6eHLwkTfL6_OoPpjKGI1Rzto-QQ1Pq24UUPXN1Gt-PTAcsu5NK-DbBdQzmxJNvxCgQ6LqDmN5Q0HHHZ94hrLMrot15i6caV_K8P_FFW7G3zC9RC2O9JPAYVGTTrCPr7g/s1600/ok-budha-tidur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvrVSSfjWlgnF6eHLwkTfL6_OoPpjKGI1Rzto-QQ1Pq24UUPXN1Gt-PTAcsu5NK-DbBdQzmxJNvxCgQ6LqDmN5Q0HHHZ94hrLMrot15i6caV_K8P_FFW7G3zC9RC2O9JPAYVGTTrCPr7g/s400/ok-budha-tidur.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Budha Tidur, salah satu tempat yang layak di singgahi.</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0mm; text-align: justify;"> <br /></div>

Mahavihara Majapahit atau Patung Budha Tidur

Mahavihara Majapahit merupakan bangunan baru yang dibangun di era modern. Jadi, mahavihara ini bukan termasuk bagian dari peninggalan Kerajaan Majapahit. Namun, tempat ini menjadi populer di kalangan…

Baca selengkapnya »

Pendapa Agung

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagaimana Kolam Segaran, bangunan pendapa Agung ini terletak di Desa Trowulan kecamatan Trowulan. Pendapa ini dibangun atas prakarsa Kolonel Sampurna pada tanggal 15 Desember 1966. Pendirian bangunan ini berdasarkan umpak-umpak yang berada di tempat ini. Sehingga dugaan sementara, di lokasi ini pernah berdiri pendapa yang sangat besar. </span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selanjutnya, di depan pendapa dibuatlah patung R Wijaya sebagai pendiri Kerajaan Majapahit.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Sedangkan di bagian belakangnya, terdapat relief Gajah Mada yang sedang melakukan sumpah amukti palapa yang terkenal itu.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebelum berdiri pendapa, umpak berbentuk segi enam tersebut membujur dari arah timur-barat sebanyak 26 buah. 16 diantaranya digunakan sebagai umpak pendapa, sedangkan lainnya diletakkan di halaman sebelah barat pendapa. Di halaman barat dan belakang pendapa terdapat semacam tiang batu yang oleh masyarakat sekitar dinamakan cancangan gajah. </span></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7i3eImNo24uyxgQ73_MgiDJ57tw-NKXrwNSzLNQXkRQ1hdTHPIydH4d5SPPpUsmHCZIXWNGKJMCdFR_MHOLSuou-uW-IaVMdbETcfipa0lJZFdj4kQ4D61IHgBguyUalhixF6PW8YAD8/s1600/okpendapa-agung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7i3eImNo24uyxgQ73_MgiDJ57tw-NKXrwNSzLNQXkRQ1hdTHPIydH4d5SPPpUsmHCZIXWNGKJMCdFR_MHOLSuou-uW-IaVMdbETcfipa0lJZFdj4kQ4D61IHgBguyUalhixF6PW8YAD8/s640/okpendapa-agung.jpg" width="640" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pendapa Agung Bisa jadi tempat istirahat anda setelah berkeliling di area wisata Trowulan.</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div>

Pendapa Agung

Sebagaimana Kolam Segaran, bangunan pendapa Agung ini terletak di Desa Trowulan kecamatan Trowulan. Pendapa ini dibangun atas prakarsa Kolonel Sampurna pada tanggal 15 Desember 1966. Pendirian bangun…

Baca selengkapnya »

Kolam Segaran

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kolam segaran terletak di Desa Trowulan Kecamatan Trowulan. Kolam ini merupakan satu diantara 32 waduk peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih bisa kita saksikan sampai sekarang. Bentuk kolam persegi panjang dengan<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>ukuran panjang 375 m dan lebar 125 m. Dinding kolam setinggi 3,16 m dengan lebar 1,6 m.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bangunan kolam berupa batu bata yang direkatkan satu sama lain dengan cara digosokkan tanpa menggunakan perekat. Air di kolam ini berasal dari saluran air pada sisi tenggara. Sedangkan pada sisi selatannya merupakan saluran pembuangan. Kolam segaran berisi air sepanjang tahun. Berdasarkan penemuan ini, diduga fungsi kolam ini sebagai waduk atau penampungan air. </span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beberapa ahli lain juga menduga fungsi kolam segaran sebagai penambah kelembaban air di ibu kota Kerajaan Majapahit. Namun, menurut cerita rakyat sekitar, pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit kolam ini digunakan sebagai tempat rekreasi dan menjamu tamu dari luar negeri. Apabila perjamuan usai, maka peralatan perjamuan berupa sendok, piring, mangkuk yang terbuat dari emas dibuang begitu saja di kolam. Untuk menunjukkan betapa kayanya Kerajaan Majapahit.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kolam ini dipugar tahun 1996 selama setahun. Kemudian dipugar lagi menjadi lebih sempurna tahun 1974 sampai tahun 1984. Saat ditemukan kolam ini tertutup tanah dan rerumputan seluas 65.448m.</span></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCeWmb4sOerI7gMwvlmf2w195R78Rzfd9VUZ708Yy3KmhlEpA5nMvzDw4JGPnQftrBulgBTdlGxMvcGpmPlpk1xcN_-ktinlgGqJF55Zbps_q7b2LGeuGNyWYJ66LcRWgaq29W8yCoYtM/s1600/OK-kolam-segaran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCeWmb4sOerI7gMwvlmf2w195R78Rzfd9VUZ708Yy3KmhlEpA5nMvzDw4JGPnQftrBulgBTdlGxMvcGpmPlpk1xcN_-ktinlgGqJF55Zbps_q7b2LGeuGNyWYJ66LcRWgaq29W8yCoYtM/s400/OK-kolam-segaran.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kolam Segaran begitu asri</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div>

Kolam Segaran

Kolam segaran terletak di Desa Trowulan Kecamatan Trowulan. Kolam ini merupakan satu diantara 32 waduk peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih bisa kita saksikan sampai sekarang. Bentuk kolam perse…

Baca selengkapnya »

Gapura Bajangratu

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sama dengan candi Tikus, Candi Bajangratu terletak di Desa Temon Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Bentuk candi berupa gapura yang memiliki atap. Gapura Bajangratu ini dikaitkan dengan wafatnya Raja Jayanegara. Diduga fungsi gapura ini adalah sebagai pintu masuk ke sebuah tempat suci tempat bersemayamnya jenazah Raja Jayanegara. Dugaan ini semakin diperkuat dengan adanya lambang relief Sri Tanjung dan sayap garuda sebagai lambang pelepasan. Bentuk bangunan yang mungil juga dikaitkan dengan usia Raja Jayanegara yang meninggal dalam usia muda. </span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagaimana candi peninggalan Kerajaan Majapahit lain, candi ini juga terbuat dari batu bata. Hanya bagian lantai tangga, serta ambang pintu yang terbuat dari batu adhesit. Bangunan berbentuk segi empat 11,5 x 10,5 m dengan tinggi 16,5 m serta lebar lorong pintu masuk 1,4 m. Gapura ini juga dibagi menjadi bagian kaki, tubuh dan atap.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gapura ini juga memiliki sayap dan pagar tembok pada kedua sisinya. Pada kaki gapura ada hiasan relief yang menggambarkan cerita Sri Tanjung. Pada bagian atap terdapat hiasan berupa kepala kala diapit singa, relief matahari, naga berkaki, kepala garuda serta relief bermata satu. Relief-relief ini berfungs sebagai pelindung atau penolak bahaya. Pada sayap kanan garuda juga terdapat relief cerita Ramayana yang digambarkan dengan perkelahian raksasa melawan kera.</span></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-_7CD6zNFd3Xz29aezrkJqk7QaEI0P-PFVrMlFf4O7d1AC91J4x_JHa75aUBrkeguicyd9lkn5GZwBMmp4VSp8WDaSGzTmF5C1RJh-o1y-1PKGgijRrl8GObGJ-DC11MB88KVb0kR1dI/s1600/ok-bajangratu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-_7CD6zNFd3Xz29aezrkJqk7QaEI0P-PFVrMlFf4O7d1AC91J4x_JHa75aUBrkeguicyd9lkn5GZwBMmp4VSp8WDaSGzTmF5C1RJh-o1y-1PKGgijRrl8GObGJ-DC11MB88KVb0kR1dI/s400/ok-bajangratu.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gapura Bajang Ratu Tempat Pintu masuk</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div>

Gapura Bajangratu

Sama dengan candi Tikus, Candi Bajangratu terletak di Desa Temon Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Bentuk candi berupa gapura yang memiliki atap. Gapura Bajangratu ini dikaitkan dengan wafatnya…

Baca selengkapnya »

Candi Tikus

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Candi Tikus ditemukan pada tahun 1914 oleh seorang penduduk yang kemudian dilaporkan kepada Bupati Mojokerto RAA Kromojoyo Adinegoro. Penemuan tersebut diawali dengan adanya wabah tikus yang bersarang disebuah gundukan. Ketika gundukan tersebut dibongkar, ternyata di bawahnya terdapat sebuah candi. Sehingga, masyarakay akhirnya menamai candi tersebut dengan nama Candi Tikus.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berbeda dengan candi lain yang berupa bangunan menjulang ke atas, candi tikus berdiri pada permukaan tanah yang lebih rendah sedalam 3,5 m. Sehingga, untuk masuk ke Candi Tikus, wisatawan harus menuruni anak tangga di sisi utara yang merupakan pintu masuk candi. Candi Tikus ini menghadap ke utara.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Candi Tikus terletak di Desa Temon kecamatan Trowulan. Berbentuk bujur sangkar denagn ukuran 22,5 x 22,5 m, serta tinggi dari lantai sampai puncaknya 5,20 m. Bagunan candi terdiri dari batu bata, sedangkan batu adhesit digunakan sebagai pancurannya. Candi ini berbentuk petirtaan. Hal ini terlihat dari adanya miniatur candi di bagian tengahnya yang melambangkan Gunung Mahameru. Di sekeliling candi juga terdapat pancuran-pancuran yang berjumlah seharusnya 46 buah. Namun kini tinggal 19 buah. Candi ini mengalami pemugaran tahun 1984-1988.</span></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDVgdR9WZCqPjOcZwVWUhpZJxPEY7UA2AYu9JcwN5e8ZB3b0sGZO8DZ2Up-VjKgSX4yeT_scCOg8gvyd78pjTdvTVQ4EwSVydJevVYgAJHH2NYz9OU57OIVe5iq5xJnN9IwTXvJe_AKoQ/s1600/ok-candi-tikus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDVgdR9WZCqPjOcZwVWUhpZJxPEY7UA2AYu9JcwN5e8ZB3b0sGZO8DZ2Up-VjKgSX4yeT_scCOg8gvyd78pjTdvTVQ4EwSVydJevVYgAJHH2NYz9OU57OIVe5iq5xJnN9IwTXvJe_AKoQ/s400/ok-candi-tikus.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Indahnya Candi Tikus.</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div>

Candi Tikus

Candi Tikus ditemukan pada tahun 1914 oleh seorang penduduk yang kemudian dilaporkan kepada Bupati Mojokerto RAA Kromojoyo Adinegoro. Penemuan tersebut diawali dengan adanya wabah tikus yang bersaran…

Baca selengkapnya »

Candi Gentong

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Candi Gentong hanya berjarak sekitar 300m dari Candi Brahu ke arah timur. Candi ini terletak di Desa Jambumente Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Selain Candi Gentong, sebenarnya masih ada 2 candi lain yang letaknya berderet. Yakni Candi gedong, Cadi tengah dan Candi Gentong. Namun, hanya Candi Gentong yang kini ditemukan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Upaya pelestarian candi ini sudah sejak tahun 1995 sampai 2001. Hasil yang didapatkan adanya penampakan struktur candi gentong I dan gentong II. Bentuk Candi Gentong I berupa 3 struktur batu bata berbentuk bujur sangkar.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sedangkan, Candi Gentong II juga berbentuk bujur sangkar dengan berukuran 7,1 x 7,1 m. Bagunan ini dikelilingi 7 bangunan lain sesuatu arah mata angin, kecuali arah utara. Pada inti bangunan terdapat sumuran. Luas total Candi Gentong II adalah 18,5 x 18,5 m. </span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Candi<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>ini merupakan candi Budha yang dinilai berdasarkan konsep tata ruang berupa Mandala Stupa. Yakni, pembagian ruang yang terdiri dari ruang pusat dan dikelilingi oleh ruang-ruang lain yang lebih kecil.</span></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhymfpz7qr3kmUzho_g9ZSVnVdXT-Gs3O_YwMHUJ0EpOFYcorB6cpPeUARem3Tu_miXLLXfG_Ntw4A5MytbHaZKPBeM7ViSrxu4RgWZgba7imzBsI7zybNyUhyphenhyphenTcGTuMiRdUGECR2To7UE/s1600/okcandi-gentong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhymfpz7qr3kmUzho_g9ZSVnVdXT-Gs3O_YwMHUJ0EpOFYcorB6cpPeUARem3Tu_miXLLXfG_Ntw4A5MytbHaZKPBeM7ViSrxu4RgWZgba7imzBsI7zybNyUhyphenhyphenTcGTuMiRdUGECR2To7UE/s320/okcandi-gentong.jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">lokasi candi gentong tampak depan.</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div>

Candi Gentong

Candi Gentong hanya berjarak sekitar 300m dari Candi Brahu ke arah timur. Candi ini terletak di Desa Jambumente Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Selain Candi Gentong, sebenarnya masih ada 2 ca…

Baca selengkapnya »

Candi Brahu

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Candi Brahu merupakan candi terbesar di wilayah Trowulan. Lokasinya di Desa Bejijong. Candi ini terbuat dari batu bata yang direkatkan satu dengan yang lain dengan sistem gosok. Ukuran candi bujur sangkar dengan ukuran 20,70m x 20,70 m serta tinggi 25,7m. Candi ini berdiri megah menghadap ke barat.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Candi Brahu terdiri dari bagian kaki, tubuh dan atap. Kaki Candi Brahu terdiri dari dua tingkatan yang dikelilingi oleh pelipit dari batu bata. Sedangkan, di bagian tubuh terdapat bilik berukuran 4x4 m. Namun, kondisi lantainya sudah rusak. Karena dikhawatirkan terjadi kerusakan lebih luas, saat wisatawan dilarang naik ke candi ini. Candi ini mengalami pemugaran tahun 1991-1995.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Atap candi memiliki tinggi sekitar 6 m. Di sudut tenggara atap terdapa sisa bangunan yang diduga berbentuk stupa. Sehingga candi ini dianggap sebagai candi Budha. Candi ini diduga merupakan candi tertua di Trowulan. Dugaan ini berdasarkan prasasti yang ditemukan tidak jauh dari Candi Brahu. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Mpu Sindok<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>tahun 861 saka atau 939 M. Salah satu isinya menyebutkan nama sebuah bangunan suci yakni waharu atau warahu.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span></span></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_itixawusy_9enJlPUdy4nbaoMpYxRQCwkGs7wPui9k_v-2bzaLu0BVXKLzG_gfH9ggxJ-Aaahal_dmHTUs2qCTub_vXMOLFPuD-6XbZEjVuYsrDbFlwd1Deq25mGwOnzstRQMkQkqe4/s1600/ok-candi-brahu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_itixawusy_9enJlPUdy4nbaoMpYxRQCwkGs7wPui9k_v-2bzaLu0BVXKLzG_gfH9ggxJ-Aaahal_dmHTUs2qCTub_vXMOLFPuD-6XbZEjVuYsrDbFlwd1Deq25mGwOnzstRQMkQkqe4/s320/ok-candi-brahu.jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Candi Brahu Tampak Indah dari Kejauhan.</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div>

Candi Brahu

Candi Brahu merupakan candi terbesar di wilayah Trowulan. Lokasinya di Desa Bejijong. Candi ini terbuat dari batu bata yang direkatkan satu dengan yang lain dengan sistem gosok. Ukuran candi bujur sa…

Baca selengkapnya »

Gapura Wringin Lawang

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bangunan candi berupa gapura ini terlihat saat kita melintas di Jl Raya Mojokerto – Jombang. Tepatnya di Desa Jatipasar Kecamatan Trowulan, di sisi kiri jalan dari arah Mojokerto. Hanya berjarak sekitar 200 m dari jalan nasional tersebut.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gapura Wringinlawang terbuat dari batu bata. Kecuali bagian bawah anak tangganya yang terbuat dari batu adhesit. Bentuk bangunan berupa candi belah dua dengan ukuran panjang 13 m, lebar 11,5 m serta tinggi 15,50 m. Jarak antara dua gapura ini selebar 3,5m.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Candi ini mengalami pemugaran pada tahun 1991-1995. Sebelum dipugar gapura sisi utara bagian tubuh dan puncaknya telah hilang. Tersisa tinggal setinggi 9 m. Dalam penggalian selajutnya, di sisi sebelah utara dan selatan bangunan terdapat sisa struktur batu bata yang diduga merupakan bagian dari tembok keliling. </span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gapura Wringin Lawang menghadap ke barat. Diperkirakan gapura ini berfungsi untuk memasuki sebuah komplek bangunan.</span></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibNSQdULG99rEeBSDzU0Q9zbzeWa1VPj5xEL6PaF506MLdrcPWn6Gv5nP8_C2cZI5cBMp6dCCzSmBnMnUgMWg6pYFp3O9FCGtLLjPS51qqxq_CQQPwjC5mqMBbAieo1X0WhGW0CWWu994/s1600/ok-wringin-lawang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibNSQdULG99rEeBSDzU0Q9zbzeWa1VPj5xEL6PaF506MLdrcPWn6Gv5nP8_C2cZI5cBMp6dCCzSmBnMnUgMWg6pYFp3O9FCGtLLjPS51qqxq_CQQPwjC5mqMBbAieo1X0WhGW0CWWu994/s400/ok-wringin-lawang.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Candi Wringin Lawang yang tampak kokoh berdiri.</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div>

Gapura Wringin Lawang

Bangunan candi berupa gapura ini terlihat saat kita melintas di Jl Raya Mojokerto – Jombang. Tepatnya di Desa Jatipasar Kecamatan Trowulan, di sisi kiri jalan dari arah Mojokerto. Hanya berjarak seki…

Baca selengkapnya »

Ayo Mengenal Peninggalan Majapahit

<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaOBhs9VXFAWbEJrWioMpTdpQCGEJUB6EcMZ3P8AhyCdSdbRI5PYObfhFSuo_LKGRgYtYuh6RRxycobi2AWG0zin5hUBi51PNPnFAJI7QOjuflhQ4jikfUMy6ueF8169qXhDRi4KjnsNs/s1600/inayah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaOBhs9VXFAWbEJrWioMpTdpQCGEJUB6EcMZ3P8AhyCdSdbRI5PYObfhFSuo_LKGRgYtYuh6RRxycobi2AWG0zin5hUBi51PNPnFAJI7QOjuflhQ4jikfUMy6ueF8169qXhDRi4KjnsNs/s200/inayah.jpg" width="150" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Khoirul Inayah</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Situs-situs peninggalan Kerajaan Majapahit banyak tersebar khususnya di daerah Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Daerah ini diyakini sebagai pusat kota Kerajaan Majapahit. Dengan luas wilayah sekitar 10x10 km, ibu kota ini meliputi sebagian besar Kecamatan Trowulan, sebagian kecil Kecamatan Sooko dan Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto serta sebagian kecil lainnya di Kabupaten Jombang, yakni di Kecamatan Sumobito dan Mojowarno.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selain peninggalan berupa bangunan, kini ribuan benda peninggalan Kerajaan Majapahit <span style="mso-spacerun: yes;">  </span>juga disimpan di Museum Majapahit Trowulan. Benda-benda purbakala tersebut tidak hanya didapatkan dari wilayah Mojokerto saja, namun juga dari daerah-daerah lain di Jawa Timur. Maklum, Kerajaan Majapahit di masa jayanya mampu menguasai seluruh Nusantara, lebih luas dari wilayah Republik Indonesia saat ini. </span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sayangnya, tidak banyak buku-buku sejarah khususnya untuk anak-anak yang membahas situs-situs dan benda-benda peninggalan Kerajaan Majapahit. Nah, blog ini akan sedikit menjelaskan beberapa candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit serta obyek wisata lain di Trowulan yang populer dikunjungi wisatawan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Harapan penulis, semoga kehadiran blog ini bisa memberi manfaat bagi kita semua.</span></div>

Ayo Mengenal Peninggalan Majapahit

Khoirul Inayah Situs-situs peninggalan Kerajaan Majapahit banyak tersebar khususnya di daerah Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Daerah ini diyakini sebagai pusat kota Kerajaan Majapahit. Denga…

Baca selengkapnya »

Gerakan Nasional Pendidikan Menjadi Orang Tua

<div style="text-align: justify;"> <b>Oleh: Khoirul Inayah</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i>Anak-anak mungkin hanya menempati 24 persen dari jumlah penduduk di dunia,</i></div> <div style="text-align: justify;"> <i>Namun di pundak merekalah 100 persen masa depan kita.</i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kutipan ini tidaklah berlebihan, bahkan mendekati kebenaran. Di pundak anak-anaklah masa depan kita semua. Harapan kita membuncah. Impian kita bersemai.</div> <div style="text-align: justify;"> Sayangnya, tidak ada satu pun sekolah yang bisa menjamin bahwa lembaga tersebut bisa mendidik anak-anak kita seperti harapan semua orang. Tidak ada sebuah lembaga apaun namanya yang berani menggaransi anak-anak yang disekolahkan di tempat tersebut akan menjadi seperti yang dipromosikan selama ini. Lantas, orang tua harus bagaimana?</div> <div style="text-align: justify;"> Seperti yang kita ketahui, 24 jam waktu anak hanya 2-7 jam saja habis di sekolah atau 10%-30%. Selain itu, hanya sekitar 1-3 jam di lingkungan luar sekolah atau 0,5 – 10%, sisanya yang hampir 50 %-70 % waktu anak tersita di lingkungan keluarga. Meskipun dengan alokasi waktu yang lebih dari 50% tersebut sebagian besar tersita untuk waktu istirahat. Ini artinya, sudah saatnya kita tidak menggantungkan urusan pendidikan ini hanya semata kepada sekolah. Apalagi menyalahkan pemerintah. Urusan pemerintah sudah sedemikian banyaknya, selain pendidikan, hukum, politik, keamanan, ekonomi dan masih banyak lagi masalah bangsa yang harus ditangani pemerintah. Kita juga sudah paham bahwa selama ini pemerintah juga tidak cukup baik mengurus masalah pendidikan. Jadi, berhenti saja menyalahkan pemerintah dan menilai sistem pendidikan kita masih dianggap buruk.</div> <div style="text-align: justify;"> Kembalikan tanggung jawab masalah pendidikan anak kepada masing-masing orang tua. Terutama tentang pendidikan karakter. Orang tua dan keluarga yang paling pertanggung jawab. Sekolah berperan dalam memberikan pendidikan akademis dan bekal skill  sesuai dengan kemampuan anak. Sedangkan, pemerintah yang memberikan sistem dan regulasi agar pendidikan sesuai sasaran, merata dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.</div> <div style="text-align: justify;"> Berdasarkan UU Sisdiknas tahun 2002, pendidikan di Indonesia dibagi menjadi tiga. Pertama pendidikan formal yang ditangani lembaga-lembaga formal seperti sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Kedua, pendidikan non-formal yang ditangani lembaga-lembaga kursus. Sedangkan ketiga adalah lembaga informal berupa keluarga.</div> <div style="text-align: justify;"> Nah, menurut saya ketiga jenis pendidikan ini sama dibutuhkan dan saling melengkapi. Pendidikan formal berperan dalam memberikan soft sklill kepada peserta didik. Kemampuan akademis yang akan mengantarkan generasi muda memiliki sklill tertentu. Sedangkan, lembaga informal berperan mengasah skill itu lebih tajam sehingga lebih siap digunakan saat harus berperan langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pendidikan informal sangat berperan besar dalam memberikan soft skill berupa pendidikan karakter bagi anak-anak. Misalkan, kemampuan tahan banting dan pantang menyerah, menumbuhkan keingintahuan yang kuat, kemampuan untuk berani mencoba dan berpendapat, pekerja keras, tidak meremehkan orang lain, jauh dari sifat iri hati, rendah hati, disiplin, jujur, dapat dipercaya dan karakter-karakter positif lainnya.</div> <div style="text-align: justify;"> Dari sini terlihat jelas bahwa pendidikan informal di keluarga memegang peranan penting. Betapa pentingnya sifat-sifat dasar tersebut dimiliki oleh generas muda kita. Dan betapa sulit dan lamanya penempaan yang harus dilakukan untuk menanamkan karakter-karakter positif ini.</div> <div style="text-align: justify;"> Seorang guru di Australia mengatakan saya lebih senang melihat anak saya bisa antri membayar di loket, meskipun tidak bisa matematika. Mengapa demikian? Untuk mengajarkan mereka budaya antri minimal butuh waktu 12 tahun, namun untuk mengajari mereka bisa matematika maksimal butuh waktu 3 bulan saja.</div> <div style="text-align: justify;"> Sejarah orang-orang besar sudah mencatat bagaimana mereka bisa menjadi “besar” karena didikan orang tua yang luar biasa. Sebut saja, Thomas Alfa Edison yang pada awalnya dikeluarkan dari sekolah karena gurunya menganggap dia anak tidak berbakat dan berbeda dengan anak-anak yang lain. Namun, ibunya yang perkasa melihat dengan kaca mata lain. “Biarkan saya yang akan mendidik anak saya sendiri dan entah menjadi apa kelak,” ujar Nancy Matthews Elliott, sang ibu.</div> <div style="text-align: justify;"> Andaikata sang ibu menyerah dan meyakini seperti yang dikatakan gurunya, mungkin sampai sekarang kita tidak aka pernah merasakan terangnya dunia dengan bola lampu. Ibunya lah yang menumbuhkan semangat pantang menyerah, menumbuhkembangkan keingintahuan yang kuat pada si anak untuk terus melakukan penelitian, riset dan percobaan demi percobaan hingga ribuan kali sampai akhirnya menemukan lebih dari 1.000 penemuan yang dipatekan. Sampai kiamat dunia tidak akan pernah melupakan jasa besar Thomas Alfa Edison, si anak ediot.</div> <div style="text-align: justify;"> Sejarah juga membuktikan bagaimana Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis bisa menjadi pemimpin umat Islam dan diagung-agungkan hingga kini. Terlepas dari wahyu Tuhan, pendidikan keluargalah yang mendorong Muhammad kecil menjadi seorang yang amanah atau dipercaya dan memiliki bekal pemimpin. Hal yang sama juga terjadi pada Nabi Isa. Maryam pula yang ada dibalik nama besarnya. Dan masih banyak contoh-contoh teladan orang-orag luar biasa di sekitar kita yang semuanya dibesarkan dalam kegigihan sebuah keluarga. Bukan bergantung kepada lembaga pendidikan.</div> <div style="text-align: justify;"> Nah, kalau kita semua sepakat bahwa keluarga khususnya orang tua yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak, maka yang menjadi persoalan adalah sampai saat ini tidak ada satu pun lembaga pendidikan yang mendidik menjadi orang tua yang baik. Baik itu berupa sekolah formal maupun nonformal. Yang ada hanyalah seminar-seminar parenting yang tidak semua bisa menjangkau lapisan masyarakat, karena pada umumnya berbayar.</div> <div style="text-align: justify;"> Seorang orang tua baru, termasuk saya, hanya bisa belajar dari pola asuh dan didik yang dilakukan orang tua dahulu. Atau dari nasehat teman-teman yang telah terlebih dahulu menjadi orang tua. Selebihnya dengan mengikuti seminar-seminar parenting dengan bahan-bahan pembahasan yang terbatas. Sisanya lagi dengan membaca artikel-artikel di koran atau internet. Atau kadang membeli buku-buku parenting.</div> <div style="text-align: justify;"> Mungkin saya masih beruntung masih bisa membeli buku, mengakses internet, sesekali menghadiri seminar parenting. Lantas bagaimana dengan saudara-saudara saya yang tidak bisa melakukan itu. Misalnya mereka terjebak dengan masalah ekonomi yang sangat terbatas, sehingga menghabiskan sebagian besar waktunya bekerja dan meninggalkan anak? Seperti buruh tani, nelayan, asongan, pemulung, pengemis dan lain-lain. Saya yakin sebagian besar diantara mereka hanya mengandalkan pola asuh yang diberikan orang tua mereka sebelumnya, dan itu belum tentu pola asuh yang benar. Sehingga, mata rantai pola asuh yang mungkin salah ini justru semakin berkembang dan tidak terputus hingga generasi-generasi berikutnya.</div> <div style="text-align: justify;"> Bagaimana mungkin, sebuah proses akan menghasilkan output yang maksimal dan optimal tanpa dilakukan oleh sebuah sistem yang baik? Bagaimana mungkin keluarga akan menghasilkan generasi-generasi yang cemerlang kalau dididik oleh orang tua yang memiliki bekal seadanya dan proses pendidikan yang ala kadarnya?</div> <div style="text-align: justify;"> Coba renungkan ini.</div> <div style="text-align: justify;"> Sebuah pabrik saja untuk menghasilkan output yang baik harus dilengkapi dengan peralatan yang canggih dan bahan-bahan (input) yang bermutu. Nah, itu hanyalah benda mati yang diproses. Sedangkan pendidikan anak memproses benda hidup yang melibatkan perasaan, emosi, kecerdasan, perilaku, karanter dll. Tentu masalah yang muncul akan lebih kompleks lagi.</div> <div style="text-align: justify;"> Lantas, kapan dan bagaimana pendidikan menjadi orang tua yang baik ini bisa didapatkan? Sedangkan, tidak ada satu pun bangku sekolah yang mengajarkan ini?</div> <div style="text-align: justify;"> Menurut saya seyogyanyalah pendidikan menjadi orang tua ini harus bisa diakses oleh semua lapaisan masyarakat. Bahkan, kalau perlu pemerintah membuat sebuah kebijakan yang seperti mewajibkan semua calon orang tua untuk mendapatkan pendidikan menjadi orang tua yang baik. Karena ‘wajib” tentu harus gratis dan mudah dijangkau lokasinya. Inilah yang saya sebut sebuah Gerakan Nasional Pendidikan Menjadi Orang Tua.</div> <div style="text-align: justify;"> Kalau selama ini salah satu syarat untuk mengajukan pencatatan pernikahan adalah suntik tetanus, maka masalah pendidian menjadi orang tua bisa diajukan menjadi salah satu syarat pula. Atau, kalau hal ini dianggap membebani, maka bisa dilakukan setelah pencatatan nikah. Untuk teknisnya, saya kira bisa didiskusikan lebih lanjut tentang gerakan ini.</div> <div style="text-align: justify;"> Kalau perlu, pemerintah bisa membuat semacam biro-biro pelatihan di setiap kecamatan dan desa-desa yang memberikan pendidikan parenting ini. Dengan didukung oleh sarjana-sarjana psikologi dan sarjana kependidikan. Selama ini sudah berjalan bidan masuk desa, dokter masuk desa dll. Maka sudah saatnyalah kondisi pendidikan kejiwaan masyarakat juga mendapatkan perhatian.</div> <div style="text-align: justify;"> Penyuluhan dibuat berkelanjutan, yang diikuti oleh para orang tua dan calon orang tua. Ada modul tersendiri, sehingga diharapkan tidak sepotong demi sepotong pendidikan ini diterima. Polanya bisa pula dibuat seperti era Orde Baru dengan penatara P4, tentu bukan dengan doktrin-doktrin seperti ini. Maksud saya, pendidikan menjadi orang tua ini harus bisa menyentuh semua lapisan masyarakat. Termasuk yang di pedesaan dan daerah terpencil sekalipun.</div> <div style="text-align: justify;"> Pendidikan ini bisa juga disampaikan dengan melibatkan ormas yang ada. Seperti NU dengan Muslimat, Fatayat, Muhammadiyah dengan badan otonomnya, PKK, dharma wanita dll. Yang penting, semua lini dilibatkan agar bisa menjangkau semakin banyak orag tua dan calon orang tua.</div> <div style="text-align: justify;"> Meskipun saya yakin tidak sepenuhnya cara ini efektif menjadikan orang tua dan calon orang tua memiliki bekal yang memadai dalam mendidikan anak-anak mereka. Namun, ini merupakan sebuah ikhtiyar bersama agar 100 persen masa depan kita tidak menjadi generasi narkoba, generasi koruptor, generasi kriminal. Tentu semua akan berpulang kepada masing-masing diri pribadi orang tua, serta kemampuan mereka dalam menerima pendidikan itu sendiri.</div> <div style="text-align: justify;"> Bukankah dalam lagu kebangsaan kita Indonesia Raya karya WR Soepratman yang sudah berkumandang semenjang 1928, salah satu syairnya berbunyi:</div> <div style="text-align: justify;"> <i>Bangunlah jiwanya</i></div> <div style="text-align: justify;"> <i>Bangunlah badannya</i></div> <div style="text-align: justify;"> <i>Untuk Indonesia Raya</i></div> <div style="text-align: justify;"> Kita selama ini terlena untuk membangun badan atau fisik bangsa ini, tapi lupa untuk membangun jiwa bangsa ini melalui pendidikan. Maka saatnyalah Gerakan Nasional Pendidikan Menjadi Orang Tua diwujudkan. <b>(*)</b><br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkaAHP9agq1MQMLeNccXCM7Qj4DuQBwpqB86f7pkQ_qbpexysq7tMgv5Lw4Mgz5Dq7_UTYeVzj05FDczIptEXp41UPpdZXzdELw6ctED0w2PlSJWLNedZAV5EpLH8ujoM8tLOxUeaj05g/s1600/ortu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkaAHP9agq1MQMLeNccXCM7Qj4DuQBwpqB86f7pkQ_qbpexysq7tMgv5Lw4Mgz5Dq7_UTYeVzj05FDczIptEXp41UPpdZXzdELw6ctED0w2PlSJWLNedZAV5EpLH8ujoM8tLOxUeaj05g/s400/ortu.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span id="mdk-body-news-caption">Ilustrasi orang tua dan anak. ©Shutterstock.com/ Andrey_Popov</span></td></tr> </tbody></table> </div>

Gerakan Nasional Pendidikan Menjadi Orang Tua

Oleh: Khoirul Inayah Anak-anak mungkin hanya menempati 24 persen dari jumlah penduduk di dunia, Namun di pundak merekalah 100 persen masa depan kita. Kutipan ini tidaklah berlebihan, bahkan mendekat…

Baca selengkapnya »

Galau Tingkat Dewa

<div style="text-align: justify;"> AWAL Desember 2013 ini hari-hari saya terasa galau. Galau tingkat dewa. Entahlah  kenapa. Pada titik tertentu memang manusia terkadang akan sampai pada sebuah situasi yang seakan semua tak berpihak kepada dirinya. Keinginan yang tidak sesuai harapan, anak-anak yang seakan suka rewel, suami yang seakan tidak perhatian, perut yang terasa mual, kartu <span class="text_exposed_show">kredit yang belum terbayar, beberapa proyek yang gagal atau tertunda, keuangan yang menipis, tetangga yang suka bergunjing dan banyak lagi sebab lain yang sebenarnya sangat sepele. Bahkan terlalu sepele untuk ditulis maupun dibahas.</span></div> <div style="text-align: justify;"> Padahal keadaan-keadaan tersebut pada titik tertentu sama sekali tidak membuat galau saya. Easy going saja. Semuanya dibawa enjoy. Toh, tidak mungkin kan  hidup tanpa hambatan sama sekali? Toh, semuanya pasti akan selesai dengan perjalanan waktu. Sejarah hidup saya sudah membuktikan itu. Dalam injury time, selalu ada pertolongan Tuhan dari arah yang tidak pernah saya sangka sebelumnya.</div> <div style="text-align: justify;"> Dalam puncak kegalauan itu, saya cenderung menyalahkan orang lain. Menyalahkan situasi. Menyalahkan lingkungan sekitar. Menyalahkan orang-orang yang saya temui, baik sengaja atau tidak. Menyalahkan orang-orang terdekat. Bahkan yang paling ekstrim menyalahkan Tuhan, mengapa membuat saya mengalami situasi seperti ini? Mengapa semua kesialan seakan tertumpah kepada saya. Mengapa orang lain tidak pernah mengalami situasi yang saya alami saat ini. Dan lain-lain, dan lain lain.</div> <div style="text-align: justify;"> Akibatnya, saya sering marah tanpa sebab, atau pun karena sebab yang sangat sepele. Anak-anak, suami atau orang terdekat yang selalu menjadi sasaran kemarahan yang tidak bertepi.</div> <div style="text-align: justify;"> Pernahkah Anda mengalami hal tersebut? Saya yakin pernah. Hanya mungkin, reaksi yang Anda berikan berbeda dengan saya.</div> <div style="text-align: justify;"> Sampai akhirnya saya harus berdamai dengan diri sendiri. Saat itulah tanpa sengaja saya ngobrol dengan pembantu rumah tangga (PRT) tetangga saya. PRT tersebut baru bekerja beberapa hari, menggantikan PRT sebelumnya yang pamit. Sehingga, pertanyaan yang saya ajukan pun pertanyaan standart perkenalan. Misalnya, nama, asal muasal, dll.</div> <div style="text-align: justify;"> Dan, ternyata dalam usianya yang belum genap 25 tahun tersebut. Dia sudah memiliki anak usia 3 tahun.</div> <div style="text-align: justify;"> “Kenapa anakmu kamu tinggal?” tanya saya penasaran. Membayangkan anaknya yang baru berusia 3 tahun seumuran anak saya harus berpisah dengan ibunya. Meskipun diasuh sendiri oleh ayahnya, tentu akan berbeda kalau tanpa ibu.</div> <div style="text-align: justify;"> “Ya mau gimana lagi Bu. Kalau saya tidak bekerja, untuk makan saja tidak cukup,” jawabnya sambil menjemur pakaian di depan rumah majikannya.</div> <div style="text-align: justify;"> Beringsut saya pulang ke rumah. Tanpa pamitan. Tak terasa ada bulir-bulir air yang meluncur di atas pipi saja. Saya segera menyebunyikannya dari pandangan anakku yang sedang bermain play doo di teras. Saya segera menuju ke kamar. Sambil mengamati si PRT yang menyelesaikan pekerjaannya dari jendela.</div> <div style="text-align: justify;"> Saya amati wajahnya yang lugu. Saya benar-benar tertampar. Kegalauan yang saya rasakan bukan apa-apanya dibanding masalah yang dia hadapi. Untuk mencukupi kebutuhan primernya saja, dia harus berpisah dengan keluarga. Sebulan sekali baru bertemu. Saya tidak sampai harus berpisah dengan anak-anak dan suami saya dalam bekerja. Setiap hari saya masih bisa pegang uang lebih besar dari gaji dia sebulan, meskipun akhirnya saya belanjakan untuk berbagai keperluan rumah tangga maupun usaha.</div> <div style="text-align: justify;"> Setiap hari saya masih bisa memeluk anak-anak saya dan menemani mereka tidur serta membacakan dongen. Saya masih bisa membelikan mainan, hamster, atau bermain ke taman dengan anak-anak saya kapan pun saya mau. Saya masih bisa memandikan, memakaikan baju, mengantarkan sekolah dan menjemput mereka. Saya masih bisa menemani anak-anak belajar, bermain atau melakukan aktivitas apapun yang mereka inginkan. Saya masih bisa dicium anak-anak saya setiap hari. (Anak saya punya kebisaan setiap hari minimal mencium saya 10x, bahkan pernah 100x).</div> <div style="text-align: justify;"> Saya pun masih bisa bertemu suami setiap saat. Maka bersama, tidur bersama atau sekedar ngobrol terkait situasi terkini. Membaca koran di teras atau sekedar bersepeda berkeliling kota.</div> <div style="text-align: justify;"> Saya dan keluarga juga sudah lama tidak sakit. Kami sekeluarga sehat. Bahkan, sekedar flu atau batuk saja tidak menghampiri.</div> <div style="text-align: justify;"> Untuk keperluan pekerjaan rumah, saya memiliki PRT yang setia 8 tahun ini bersama saya. Dan cukup trengginas menyelesaian pekerjaan rumah. Untuk pekerjaan kantor, para karyawan saya yang masih muda-muda juga sudah dapat diandalkan. Tanpa keberadaan saya pun, sistem sudah bisa berjalan.</div> <div style="text-align: justify;"> Lalu, apa yang seharusnya aku sedihkan?</div> <div style="text-align: justify;"> Saya semakin terisak.</div> <div style="text-align: justify;"> Kali ini saya belajar dari seorang PRT. Besok, atau lusa saya akan belajar dari Anda. (*)<br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3tOorBb21DRxs254CFYSP1Xd5m0m32R3JxahLZi4hfDs-7w0P2lCnlDak18d55Vh5RiMqbFWp8fT50LNpQzzbHebSPBQ51zbnhQatT80Duv-_Z2Gu78ae-NW_tfGDETOkcJ3y7IEdL-o/s1600/galau.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3tOorBb21DRxs254CFYSP1Xd5m0m32R3JxahLZi4hfDs-7w0P2lCnlDak18d55Vh5RiMqbFWp8fT50LNpQzzbHebSPBQ51zbnhQatT80Duv-_Z2Gu78ae-NW_tfGDETOkcJ3y7IEdL-o/s320/galau.jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pict by sehatnesia.com</td></tr> </tbody></table> </div>

Galau Tingkat Dewa

AWAL Desember 2013 ini hari-hari saya terasa galau. Galau tingkat dewa. Entahlah  kenapa. Pada titik tertentu memang manusia terkadang akan sampai pada sebuah situasi yang seakan semua tak berpihak…

Baca selengkapnya »

Inilah Universitas yang Sesungguhnya

<div style="text-align: justify;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC3FB-8UAfZFADkQRswSEN5mgoPByz5DbUIRuWL5bw5cBPlguheZ4TYyCAsTJnUNfRklgxgtyBXQdBOcBtig1snefuM0sxa0qLh0Z4uGJxrp4VqNcGNV9rormLOWJcRRnuMaM7dlxMfw4/s1600/binuis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="194" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC3FB-8UAfZFADkQRswSEN5mgoPByz5DbUIRuWL5bw5cBPlguheZ4TYyCAsTJnUNfRklgxgtyBXQdBOcBtig1snefuM0sxa0qLh0Z4uGJxrp4VqNcGNV9rormLOWJcRRnuMaM7dlxMfw4/s320/binuis.jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pict by jpkarya.files.wordpress.com</td></tr> </tbody></table>  Sebetulnya belum pantas rasanya aku menulis notes ini..belum apa-apa, manager saja belum.. tapi sungguh, ingin sekali aku curhat tentang “perjalanan spiritual” yang saya alami bersama Oriflame dengan komunitas dBCN ini. Kok perjalanan spiritual? Lebay banget yaa....<br /> Begini ceritanya; 6 bulan yang lalu sebelum aku bergabung dengan Oriflame dengan kom<span class="text_exposed_show">unitas dBCN ini..aku adalah orang yang sangat mudah mengeluh dan berpikiran negatif. Mengeluh dengan keadaan, dengan keterbatasan, dengan lingkungan atau kenyataan yag tidak sesuai harapan. Kenapa sih kok aku yang mengalami ini? Bukankah aku sudah berbuat maksimal, kenapa hasilnya kok hanya begini? Dll dll ya pokoknya ngga bersyukurlah....</span><br /> <div class="text_exposed_show"> Jujur awalnya aku hanya money oriented alias cari duit. Tepi ternyata setelah ikut dengan serius semua prosesnya, tidak hanya duit yang aku dapat. Kalau duit sih belum seberapa ya... heheh (bukannya ngga bersyukur, tp maksudnya masih kalah dg yang lain yg sudah berjete-jete da beratus2 jete, makanya aku belum cerita tentang duit dulu ya, tapi site effect yang kudapatkan selain duit yang juga sagat berharga dalam perjalanan spiritualku yaa).<br /> Oke, aku lanjutkan ya. Aku merasa di Oriflame dengan komunitas dBCN  inilah universitas yang sebenarnya!! Tempat aku belajar yang luarr biasa, dengan sistem learning by doing.<br /> Aku belajar bagaimana berpikir positif. Suwerr waktu aku join dulu, aku berpikir begini; hmm kok enak ya, aku yang kerja keras, ehh ternyata yg menikmati bonusnys uplin2ku... bener ngga? Ada yang berpikir seperti aku? Angkat tangan !! J<br /> Tapi setelah aku tahu cara perhitungan bonus, tahu bagaiman adilnya sistem kerja di Oriflame antara upline, downline ternyata anggapanku itu salah besar. Banyak kok di sini yang bonus downlinnya lebih besar dari uplinnya. Ada yang downlinenya udah dapat 22 juta/bulan, tapi uplinnya baru 16 juta per bulan. Dan masih banyak lagi. Ada juga yang downlinenya udah Rp 6 juta/bulan, uplinnya baru Rp 1 juta/bulan. Karena memang yang kerja serius downlinenya.<br /> Di sini perjalanan spiritualku bertemu dengan yang namanya “keikhlasan dan saling memberi”. Ikhlas, kalau pun uplineku dapat bonus dr belanjaan kita, ya ngga apa-apa, toh mereka selama ini menyediakan waktu untuk membimbing kita? Siap kita repotin kapan saja? Siap kita umpat-umpat saat stok kosong? Tempat kita curhat karena terlalu sering ditolak? Dll dll<br /> Ini sangat sesuai dengan agamaku bahwa saat kita memberi pada hakekatnya kita memberi lebih banyak untuk diri kita sendiri. Saat kamu bersedekah 1 gandum, maka kamu akan dapat imbalan 10 kali lipat. Dan ini sangat aku rasakan saat aku mulai “belajar saling memberi”. Memberi akumulasi poin ke upline, memberi bimbingan downline dan saling menyemangati cross line.<br /> Di sini aku juga belajar tidak egois. Kalau kamu ingin berhasil, maka kamu tidak bisa sendirian, tapi harus ngajak orang lain untuk berhasil. Nah, kita ajak sukses upline kita, dan kta bimbing pula downline kita untuk sukses. Maka secara otomatis, kita juga aka sukses. Bener ngga?<br /> Dari sini, pikiran positifku yang berbicara: Ini bisnismu Ina!! Bukan bisnis uplinemu, bukan bisnis downlinemu!kalau kamu serius, maka yg menikmati hasilnya bukan uplinemu dan bukan pula downlinemu. Tapi dirimu sendiri dan keluargamu.<br />  Ini sudah aku buktikan: uplinku lagsung malah ngga dapat bonus apa-apa, sedangkan aku sudah dapat bonus. So, bagi kamu yang masih berpikiran negatif seperti aku dulu, aku sarankan buang jauh-jauh. Karena pikiran negatif itu akan menghambat pintu rejekimu, karena membuatmu jadi tidak berbuat apa-apa. Tidak hanya di bisnis ini, tapi bisnis apapun.<br /> Masih ingat kisah ibu nyamuk dan anak nyamuk?<br /> Saat anak nyamuk belajar terbang, ibu nyamuk bertanya,” Bagaimana Nak, pengalaman terbangmu pertama kali?”<br /> “Waah, asyik sekali Mom. Saat aku belajar terbang, orang-orang bertepuk tangan,” ujar anak nyamuk riang.<br /> Andai saja si anak nyamuk berpikiran negatif, bahwa orang-orang tersebut bertepuk tangah untuk mencelakai diri dan membunuhnya (padahal nyatanya memang begitu), maka bisa dibayangkan selamanya anak nyamuk tidak bisa terbang karena tidak berani belajar terbang.<br /> Demikian juga di bisnis ini, apabila kita masih berpikiran negatif , “Kok enak upline ku, aku yang kerja keras dia yang dapat bonusnya,” maka selamanya kita tidak akan pernah melangkah dan mendapatkan hasil yang maksimal seperti kehidupan yang kita impikan.<br /> Oke...buang sejauh-jauhnya yaa mental negatif..<br /> <br /> Nah, perjalanan spiritualku yang lain adalah tentang kontinuitas. Allah SWT sangat menyukai amalan kecil yang dilakukan secara rutin, daripada amalan besar namun hanya dilakukan sekali. Pernah dengar dalil seperti itu kan?<br />  Suwerr ini berasa banget di sini. Kontinuitas yang kita lakukan, meskipun itu kecil akan membuahkan hasil. Misalnya, sehari secara rutin ngajak 5 orang saja, sebulan sudah berapa? Setahun sudah berapa? Dan dari sekian yang no, pasti masih ada yang yess!!<br /> Jangan berpikir ke hasil dulu...tapi nikmati prosesnya. Anggap rekrutmen itu sebagai kebiasaan. Anggap itu sebagai makanan sehari-hari kita, yakin suatu ketika semuanya akan indah pada waktunya.<br /> Dan ini aku terapkan tidak hanya di bisnis dBCN ini, tapi juga dalam amalan ibadahku. Bukannya mau pamer nih, kalau dulu solat sunah sering ditinggalkan, sekarang mulai punya target pribadi minimal 1x sehari harus ada. Kalau dulu mau membaca Al Quran, udah ngantuk akh besok saja aku rapel. Ngaku nih. Sekarang nggak lagi, harus rutin dengan jumlah sekian ayat. Dll-dll.<br /> Satu lagi yang aku belajar dari dBCN Oriflame ini, adalah soal leader. Sebab, di sini kita dituntut untuk menjadi pemimpin di jaringannya. Semakin baik kepemimpinan kita, maka akan semakin bagus pula jaringanmu. Bagaimana seorang pemimpin yang baik itu? Menurutku sih,seorang pemimpin itu harus bisa melayani. Pemimpin itu bisa mengayomi, bisa jadi motivator, bisa membimbing, bisa memberikan solusi, dan tahu kondisi.<br /> Bagaimana aku bisa memotivasi timku, kalau ternyata aku ngga punya motivasi? Bagaimana mungkin aku bisa membimbing, kalau pengetahuanku juga terbatas.  Bagaimana dia bisa melayani, kalau apa-apa malah minta dilayani? Bagaimana dia tahu kondisi psikologis masing-masing personal di timnya, kalau dia sendiri nggak pernah menyapa. Bagaimana dia bisa memberikan solusi, kalau dia sendiri ngga pernah mengalami masalah yang sama atau belajar dari orang lain tentang masalah yang serupa.<br /> Sebetulnya masih banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak sekali pelajaran spiritual berharga lain yang aku dapatkan dari Oriflame dengan komunitas dBCN ini. Tapi, rasanya nggak cukup aku tuangkan dalam satu tulisan ini. Ntar yang baca bosen, dan aku capek nulisnya hehehe...<br /> Nah, ini catatanku, apa catatanmu???</div> </div>

Inilah Universitas yang Sesungguhnya

pict by jpkarya.files.wordpress.com  Sebetulnya belum pantas rasanya aku menulis notes ini..belum apa-apa, manager saja belum.. tapi sungguh, ingin sekali aku curhat tentang “perjalanan spiritual” …

Baca selengkapnya »

Agar Suami Tidak Berpoligami

<div style="text-align: justify;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe9go6t2_IZpL7tBefY-2HWCeGMhivmU7K0I5rGkG9bGnyrCW9q6aCF4OMZbS-MpjQWPEX-m8x2n4RYFFnVGs005jmzGHPC6b9oPS2z8-xxB_MMSBaEDl3I3MhNGC0hsqU08rkbbEvWpA/s1600/inayah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe9go6t2_IZpL7tBefY-2HWCeGMhivmU7K0I5rGkG9bGnyrCW9q6aCF4OMZbS-MpjQWPEX-m8x2n4RYFFnVGs005jmzGHPC6b9oPS2z8-xxB_MMSBaEDl3I3MhNGC0hsqU08rkbbEvWpA/s200/inayah.jpg" width="150" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Oleh: Khoirul Inayah, S.Psi</td></tr> </tbody></table> </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> HAMPIR semua perempuan tidak menghendaki dipoligami. Ya nggak? Meskipun akhirnya mereka dengan terpaksa atau suka rela/ikhlas juga ketika di hadapkan pada posisi, menerima dipoligami. Nah, sebelum itu terjadi pada keluarga kita. Saya ingin share beberapa hal terkait ini.</div> <div style="text-align: justify;"> Ide tulisan ini muncul sebenarnya saat Hari Raya Id<span class="text_exposed_show">ul Fitri lalu. Saat saya mudik ke kampung halaman. Ceritanya begini..</span></div> <div style="text-align: justify;"> Pada saat itu keluarga besar saya kedatangan kamu, saudara jauh yang berlebaran. Namanya juga saudara jauh, jadi tidak setiap tahun mengunjungi rumah kami. Bahkan, saya bertemu terakhir kali sekitar 20 tahun yang lalu. Wowww..</div> <div style="text-align: justify;"> Dalam tempo 20 tahun itu ternyata sudah banyak perubahan pada diri si tamu. Kini dia sudah bergelar doktor. Dan perkembangan lainnya adalah kini dia sudah memiliki 3 istri dan 6 anak. Woww lagi yaa..</div> <div style="text-align: justify;"> Saya mengenal istrinya yang pertama. Orangnya cantik, pinter memasak dan mengasuh anak. Tidak suka ngegosip, tidak sombong. Pokoknya sangat baik untuk istri. Dan tidak selingkuh.</div> <div style="text-align: justify;"> Lho, kok memiliki istri yang cantik, dan baik masih tega-teganya suami selingkuh?</div> <div style="text-align: justify;"> Uppps...jangan salahkan dulu si suami ya...sebab, kaca mata kita (kaum perempuan) belum tentu sama lho dengan kaca mata laki-laki. Yuk coba kita tanggalkan kaca mata perempuan kita, dan kita kenakan kaca mata laki-laki bersama-sama. Siap?</div> <div style="text-align: justify;"> Dari kaca mata laki-laki nih..dari beberapa laki-laki yang memiliki istri lebih dari satu yang pernah saya tanya, ternyata istri yang baik dan ideal untuk di rumah saja tidak cukup. Mereka yang beristri lebih dari satu nih, ternyata memiliki beberapa harapan lain dari sosok istri.</div> <div style="text-align: justify;"> Apa saja tuh?</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Saya butuh istri yang dapat diandalkan untuk menjaga anak-anak di rumah. </li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Istri yang seperti ini, orangnya pandai memasak dan bisa mengatur rumah tangga, sabar mengasuh anak, bisa menjaga harta benda suami saat suami kerja. Jadi, kalau suami pergi bekerja, tidak khawatir lagi tentang anak-anak dan masalah domestik lainnya.</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Saya butuh istri yang bisa menjadi partner kerja yang saling memotivasi.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Ehhh...istri rumahan yang baik saja ternyata tidak cukup. Laki-laki juga butuh mendapatkan partner yang bisa diajak sharing tentang kondisi pekerjaannya. Partner yang nyambung saat dia ajak bicara. Partner yang pantas “disuguhno” saat ada tamu relasi kerja. Sehingga di sini, istri juga dituntut untuk bisa mengerti hambatan dan kendala kerja yang dihadapi suami, syukur kalau bisa membantu memberikan solusi. Kalau pun tidak, menjadi pendengar yang baik sudah menyenangkan.</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Saya butuh istri yang juga bisa saya ajak menjalani hobi-hobi dan kesenangan saya.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Ini tampaknya, yang kadang kurang terpikirkan oleh perempuan ya. Bagi kita (perempuan) yang penting urusan rumah beres, suami makan selalu tersedia hidangan di meja makan, anak-anak baik-baik saja, rumah bersih. Tugas istri sudah selesai. Ternyata tidak demikian, kalau di lihat dari kaca mata laki-laki.</div> <div style="text-align: justify;"> Bekerja seharian, tampaknya sangat menjadi beban bagi para laki-laki. Sehingga, mereka butuh relaksasi untuk menyalurkan hobinya. Serta menyalurkan kebutuhan seksualitas.</div> <div style="text-align: justify;"> Sayangnya, tidak semua istri peka terhadap hal ini. Dan mengabaikan suami dalam mencari kesenangan. termasuk dalam melayani kebutuhan seksualitas, sekedar kewajiban, bukan menjadi partner yang seimbang mencari kepuasan.</div> <div style="text-align: justify;"> “Nggak mungkin dong saya mengajak istri saya yang pertama (tipe a) untuk ke diskotik atau naik gunung. Sehingga saya butuh satu istri lagi untuk menyalurkan hobi saya. lha daripada dengan teman perempuan lain, nanti malah fitnah,” kata teman saya yang memiliki lebih dari satu istri.</div> <div style="text-align: justify;"> Selain tiga hal ini, mungkin masih ada beberapa alasan lain yang saya kurang peka untuk menyampaikannya di sini ya.</div> <div style="text-align: justify;"> Eit...sebentar...mungkin anda akan berkata begini: nyatanya banyak juga laki-laki yang tidak berpoligami meskipun istrinya tidak memenuhi 3 kualifikasi di atas. Nah, kalau suami anda termasuk yang demikian, bersyukurlah, karena berarti ia bisa nerimo ing pandum (menerima apa adanya). Namun, perlu diingat, tidak semua laki-laki begini lho yaa.</div> <div style="text-align: justify;"> So, sebelum kita “nylatu” para laki-laki yang hendak poligami. Lebih baik kita mengaca diri kita sendiri. Apakah pada diri kita sudah memiliki 3 hal yang diinginkan para laki-laki di atas? Kalau belum, wajar dong mereka mencari sosok lain untuk memenuhi kebutuhannya.</div> <div style="text-align: justify;"> Sudahkah menjadi istri yang ideal belum kita selama ini? Sudah beres belum urusan domestik kita? Sudahkah kita menjadi partner yang menenangkan suami dalam menyalurkan hobi? Sudahkah kita menjadi teman yang menggairahkan di tempat tidur? Sudah kah kita menjadi teman yang memotivasi kinerja suami dan menjadi pendengar yang baik terhadap curhat persoalan kerjanya selama ini?</div> <div style="text-align: justify;"> Sebab, bagaimana pun juga lebih mudah mengubah diri kita sendiri, daripada mengubah orang lain --meskipun itu suami kita-- untuk menjadi pribadi yang kita inginkan.</div> <div style="text-align: justify;"> Ya ngga? Apa pendapatmu?</div>

Agar Suami Tidak Berpoligami

Oleh: Khoirul Inayah, S.Psi HAMPIR semua perempuan tidak menghendaki dipoligami. Ya nggak? Meskipun akhirnya mereka dengan terpaksa atau suka rela/ikhlas juga ketika di hadapkan pada posisi, mener…

Baca selengkapnya »

Perempuan Butuh Empati, Laki-Laki Kasih Solusi (1)

<div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> Suatu siang yang terik.., seorang istri, sebut saja Ida (maaf yag namanya sama, coman contoh kok), pulang dari bekerja. Ia menjadi guru di sekolah swasta. Memang niatnya untuk bekerja tidak sekedar cari uang, toh selama ini suaminya mampu mencukupi kebutuhan rumah tangganya dengan baik. Namun, ia ingin<span class="text_exposed_show"> sekali menyampaikan ilmunya kepada orang lain seraya mengisi kegiatan hariannya yang sudah mulaai longgar. Toh, anak-anaknya sudah beranjak dewasa. Bahkan yang sulung sudah kuliah, yang nomor, dua sudah mau lulus SMA dan yang terkecil kelas II SMP.</span></div> <div style="text-align: justify;"> “Di luar panas sekali. Jadi capek rasanya,” ujarnya seraya memasukkan sepeda motor ke garasi.</div> <div style="text-align: justify;"> Suaminya yang duduk di ruang tamu, mendengar keluhan itu.</div> <div style="text-align: justify;"> “Kalau memang kerja kepanasan, ya di rumah saja. Ngga usah kerja. Aku ngga pernah memintamu bekerja. Kalau bekerja jangan mengeluh. Bekerja itu bagian dari ibadah,” ujar suaminya.</div> <div style="text-align: justify;"> Bagai geledak di siang bolong. Si istri, ngga terbayangkan akan mendapatkan jawaban seperti itu. Pertengkaran pun terjadi.</div> <div style="text-align: justify;"> Lain lagi kisah Milna, sebut saja demikian. Ibu muda ini mendekati suaminya di teras. Sebagai pendatang baru di perumahan tersebut, ia belum banyak mengenal tetangga. Ada juga sh beberapa tetangga yang sudah dikenalnya. Namun, tidak semua sebaik yang diharapkan. Ia pun menceritakan masalahnya kepada suaminya, sore itu.</div> <div style="text-align: justify;"> “Pa, mama ngga ada teman deh di sini. Masak Bu A situ, sukanya ngerasani orang. Mama kan ngga suka begitu. Giliran mama ke Bu B, ehh malah dipamerin barang-barang koleksinya yang mahal-mahal..eh mama coba dekatin bu RT, nggak tahunya sok repot, banyak kerjaan. Jadi deh kayak gini,” ujar si Milna.</div> <div style="text-align: justify;"> “Saranku, ngga usah kemana-mana aja deh. Di rumah saja, toh bentar lagi kamu punya bayi pasti repot. Ya, ingat ngga usah kemana-mana!” tegas suaminya.</div> <div style="text-align: justify;"> Gubrak!! Si istri menjadi tertekan karena tidak boleh kemana-mana lagi.</div> <div style="text-align: justify;"> ----</div> <div style="text-align: justify;"> Dua hal di atas adalah dialog antara suami istri, yang mungkin saja pernah saya dan Anda alami. Tentu dengan varian waktu, suasana dan masalah yag berbeda. Namun, ada garis tengah di antara dua kisah di atas. Yakni, istri ingin curhat dan mengeluh, sementara, tanggapan suami ngga seperti yang diharapkan. Akibatnya, gubrak yang dirasakan para istri ini. Bener nggak?</div> <div style="text-align: justify;"> Kok bisa ngga nyambung seperti itu? Apa istri salah waktu curhat? Atau suami yang salah?</div> <div style="text-align: justify;"> Nah, di sini , saya mencoba memberi ilustrasi, secara psikologi...ealaaah mentang-mentang pernah kuliah psikologi...sorry bukan menggurui ya. Pola komunikasi antara perempuan dan laki-laki itu berbeda. Perempuan umumnya berkomunikasi untuk mencari empati, sebaliknya laki-laki berkomunikasi untuk mencari/ memberi solusi. Inilah yang menyebabkan; Gubrak di atas.</div> <div style="text-align: justify;"> Kita ambil contoh percakapan antara Ida dan suaminya. Si Ida mengeluhkan panas dan capek. Ia hanya ingin mengeluh, dan tidak membutuhkan solusi. Sedangkan, di mata suami, istrinya tersebut butuh solusi, makaya ia memberi solusi. Tidak usah kerja, kalau mengeluh atau capek. Dengan solusi itu, bagi Ida justru hal yag sangat tidak diharapkan. Sebab, dia sudah tahu solusinya.</div> <div style="text-align: justify;"> Lantas, apa maksud Ida mengeluh, kalau tidak butuh solusi? Mungkin itu pertanyaan para laki-laki. Aneh kan, mengeluh dikasih solusi, malah marah-marah.</div> <div style="text-align: justify;"> Padahal, bagi Ida, ia hanya membutuhkan empati. Dia hanya butuh diperhatikan, butuh ceritanya didengarkan, butuh keluhannya ditampung. Itu saja, no coment apalagi solusi.</div> <div style="text-align: justify;"> Ida haya butuh jawaban, misalnya: “Iya memang mulai musim kemarau, cuaca panas sekali,” itu saja sudah menghibur bagi dia. Atau syukur kalau misalnya, suaminya mau bersusah payah,”Oke, papa ambilkan jus di kulkas ya.” Pasti bagi Ida akan semakin membanggakan memiliki suami seperti itu.</div> <div style="text-align: justify;"> Sedangkan untuk kasus Milna, ya hampir sama. Dia tidak butuh solusi, kalau takut terbawa pembawaan ibu-ibu perumahan yang sebagian kurang bagus, ya tidak usah terlalu jauh bergaul dekat dengan mereka. Milna sudah tahu itu. Justru pembatasan yang diberika suaminya, akan semakin membuatnya terkekang. Ia hanya butuh jawaban demikian. “Ya, namanya hidup dengan orang banyak, ada yang baik dan ada yang tidak baik. Yang penting papa akan selalu mencintai mama bukan?”</div> <div style="text-align: justify;"> Bukankah ungkapan itu lebih romantis, dan mengena dengan tanggapan curhat Milna, daripada memberi solusi yang tidak dibutuhkan oleh para perempuan tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOiSKq2ejCdv3j_bvIJVuRQt8Z_HBkr2HoY7jbgWXFtNRh_McrcFgtkYg1iK8moMJ9u84ZchGe17GUrEESa42nCARupOQEdfsLWMdPaNeOSIw1Q6dbbabFPVtPeVLzwofBmKi7Wvh09mk/s1600/emphaty.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOiSKq2ejCdv3j_bvIJVuRQt8Z_HBkr2HoY7jbgWXFtNRh_McrcFgtkYg1iK8moMJ9u84ZchGe17GUrEESa42nCARupOQEdfsLWMdPaNeOSIw1Q6dbbabFPVtPeVLzwofBmKi7Wvh09mk/s320/emphaty.jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pict by taiwancyber.blogspot</td></tr> </tbody></table> <br /></div>

Perempuan Butuh Empati, Laki-Laki Kasih Solusi (1)

Suatu siang yang terik.., seorang istri, sebut saja Ida (maaf yag namanya sama, coman contoh kok), pulang dari bekerja. Ia menjadi guru di sekolah swasta. Memang niatnya untuk bekerja tidak sekeda…

Baca selengkapnya »

Yogurt Susu Yoni

<div style="text-align: justify;"> <span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Satu-satunya produsen yogurt aseli Mojokerto.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"> ada rasa durian, coklat, strawbery, melon, dan original..</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"> Monggo diorder...bisa delivery untuk wilayah Mojokerto kota dan sekitarnya, minimum order hanya Rp 30rb...gampang bukan??</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"> Info pemesanan Hub. 0877-5271-5999</span></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoG0ZOMMEDtx0Cf29NV6llUh7sOw75fjfZkibx7_echJ1osGR0u7gmUDPEy9Y1eVxOQFSbye6hzen7za5pomPt_QcMLJyw6d2MaBawLlaK4-KsgfFaPN2voSsVthJmKBz6vdNmaghoFXk/s1600/yogurt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoG0ZOMMEDtx0Cf29NV6llUh7sOw75fjfZkibx7_echJ1osGR0u7gmUDPEy9Y1eVxOQFSbye6hzen7za5pomPt_QcMLJyw6d2MaBawLlaK4-KsgfFaPN2voSsVthJmKBz6vdNmaghoFXk/s320/yogurt.jpg" width="320" /></a></div>

Yogurt Susu Yoni

Satu-satunya produsen yogurt aseli Mojokerto. ada rasa durian, coklat, strawbery, melon, dan original.. Monggo diorder...bisa delivery untuk wilayah Mojokerto kota dan sekitarnya, minimum order ha…

Baca selengkapnya »

Es Lilin Susu Segar Yoni

<div style="text-align: justify;"> <span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">panas-panas gini, menikmati es lilin pasti asyiiiik deh tersedia aneka rasa: melon, durian, sirsat, strawbery dan coklat. Info pemesanan hub: 0877-5271-5999</span></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQNFBy8aTjCX2pCdVINm8XjWYzDji1j1HF8F8EJIvcudov_6x6BDtDEAeM0gxyzxJALgZw19DM7ERbXu2lwtS9NzwTUE4spxGZFrUdQt0qQ5p7B11mN1Ao_A1pqkUMA1gcWnwKBGoZyoU/s1600/eslilin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQNFBy8aTjCX2pCdVINm8XjWYzDji1j1HF8F8EJIvcudov_6x6BDtDEAeM0gxyzxJALgZw19DM7ERbXu2lwtS9NzwTUE4spxGZFrUdQt0qQ5p7B11mN1Ao_A1pqkUMA1gcWnwKBGoZyoU/s320/eslilin.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Es Lilin Susu Segar Yoni

panas-panas gini, menikmati es lilin pasti asyiiiik deh tersedia aneka rasa: melon, durian, sirsat, strawbery dan coklat. Info pemesanan hub: 0877-5271-5999 …

Baca selengkapnya »

Susu Segar Cupu-Cupu

<div style="text-align: justify;"> <span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Monggo di order susu Cupu-Cupu, kemasan gelas ukuran 150 ml tersedia beragam rasa: coklat, original, strawbery, melon dan durian sangat pas untuk hidangan halal bihalal atau persediaan di rumah<br /> Info pemesanan Hub, 0877-5271-5999</span></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQg929WIXX12xwlUqo9i_DKR5CwaRtgRJh_R67_DgpL2UJpQGhOJY5OA56JMD6M-VTV_vfK8HRYyXv_U-21o4_St7ikwL9CsolE92R98uWHiwgrsRBr5jvazwg0K3vmhNPmbA5HDpgUH4/s1600/sucu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQg929WIXX12xwlUqo9i_DKR5CwaRtgRJh_R67_DgpL2UJpQGhOJY5OA56JMD6M-VTV_vfK8HRYyXv_U-21o4_St7ikwL9CsolE92R98uWHiwgrsRBr5jvazwg0K3vmhNPmbA5HDpgUH4/s320/sucu.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"> </span></span><span class="fbPhotoTagList" id="fbPhotoSnowliftTagList"><span class="fcg"> </span></span></div>

Susu Segar Cupu-Cupu

Monggo di order susu Cupu-Cupu, kemasan gelas ukuran 150 ml tersedia beragam rasa: coklat, original, strawbery, melon dan durian sangat pas untuk hidangan halal bihalal atau persediaan di rumah Info …

Baca selengkapnya »

SUSU ISTIMEWA YONI Sehat Tanpa Pengawet

<div style="text-align: justify;"> <span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Beberapa waktu lalu, saat saya menghadiri pertemuan walimurid di TK anak saya, salah satu gurunya mengajak kami para ortu untuk hati-hati memilih jajan sebagai bekal anak ke sekolah.<br /> "Sekarang yang bahaya itu pengawet dan pewarna tekstil," ujarnya.<br /> Lalu bu guru tersebut menceritakan kalau keponakannya terkena kasus penitipan lambung gara-garaa kedua zat tersebut. efeknya, sering kena tipus, dan in<span class="text_exposed_show">feksi lambung. Dalam usianya yang masih kelas SMP, ia dilarang mengkonsumsi makanan yang mengandung dua zat tersebut. sehingga, sekedar jajan bakso di luar yang umumnya mengandung vitsin pun tidak bisa kini.<br /> Nah, ini sangat seide dengan saya yang sudah berkomitmen untuk tidak menggunakan bahan pengawet dan pewarna tekstil di <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100004014174063&extragetparams=%7B%22directed_target_id%22%3A0%7D" href="https://www.facebook.com/susu.istimewa">Susu Istimewa Yoni</a> yang saya produksi. So, aman buat semuanya.</span></span></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV1b6AyBcvcC-8FFBH6NzPjwOZWkBc_Bd6wS63q68XskGrrK_G6rZXNmwqB4E2Uhwyn_sBijk0DTAcMhFceojArsk7BC8Kv3S2qHryaiSiz8aMR93hSoqI1qwcrUjFy8Z3FLNRFOLMeUY/s1600/1456577_10201171799477915_1784249555_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="380" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV1b6AyBcvcC-8FFBH6NzPjwOZWkBc_Bd6wS63q68XskGrrK_G6rZXNmwqB4E2Uhwyn_sBijk0DTAcMhFceojArsk7BC8Kv3S2qHryaiSiz8aMR93hSoqI1qwcrUjFy8Z3FLNRFOLMeUY/s400/1456577_10201171799477915_1784249555_n.jpg" width="400" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

SUSU ISTIMEWA YONI Sehat Tanpa Pengawet

Beberapa waktu lalu, saat saya menghadiri pertemuan walimurid di TK anak saya, salah satu gurunya mengajak kami para ortu untuk hati-hati memilih jajan sebagai bekal anak ke sekolah. "Sekarang yan…

Baca selengkapnya »